Sunday, September 29, 2013

#1

Dan seperti layaknya sebuah kisah. Saat kali pertama dua genggaman tangan beradu, saat kali pertama genggamanmu meraihku pada jalanan itu, dan saat pertama kali kepala ini terkulai di pundakmu karena berat yang menggelayuti kelopak mata.. Kemudian ketika kudapati keesokan harinya dirimu menggelayut pada pikiranku, mendadak semua menjadi tentangmu.

Mendadak ketika aku memasuki dunia kecil yang maha luas yang disebut “handphone”, saat dirimu mengirimkan pesan-pesan pada hari itu, mendadak senyuman kecil merekah. Dan untuk pertama kalinya, aku mengerti akan arti sebuah ketulusan dalam senyuman..

Ketika semua tentangmu adalah indah.. Maka ‘ku tak akan sanggup menyalahkanmu, apalagi sedih tersedu sedan saat kau harus meninggalkanku beberapa ratus kilometer jauhnya dari Yogyakarta ini.

Kudapati sebuah trauma terselubung pada sebongkah kecil bagian di hatiku. Sebongkah kecil, namun menggelayut kuat dan terkadang menguras senyum dan kebahagiaanku. Maafkan aku sayang, aku tak pernah mempunyai maksud untuk membandingkan segalanya tentangmu dengan si pembuat trauma ini. Karena dalam hati aku mengerti, semua akan baik-baik saja. Dan aku mengerti, kita saling merindu..


…Jejak keputihan di awan sesaat setelah pesawatmu pergi, meredam air mata yang merebak seolah es yang meleleh…


Aku sudah rindu padamu.


Teruntuk seseorang yang spesial di Flores. Aku merindukanmu.
-LJ-


No comments:

Post a Comment